Sunday, April 23, 2006

Dimana kampus NUT(Gidai)

Foto di perempatan jalan di belakang kampus yang sering saya lewati kalau naik sepeda ke sekolah. Sebenarnya, saya lagi mencoba untuk melakukan riset "mengekstraks" informasi (berupa simbol atau tulisan abjad dan kanji) dari berbagai traffic/information sign, seperti gambar dibawah: informasi lokasi, nama jalan, dll.


Sunday, April 16, 2006

Seputar sepeda

Bulan purnama diatas Gidai

Pada hari Jumat 14 April 2006, ketika pulang dari kampus sekitar jam 9 malam, saya lihat bulan purnama penuh di atas langit. Karena langit cerah, sehingga terlihat jelas bulan purnama tsb.

Wednesday, April 05, 2006

Go to school by bus













Naik bis ke kampus dari "bus noriba" (tempat pemberhentian bus) Oyama 2-chome:
(dari atas ke bawah, kiri ke kanan)
1. Tiang tanda pemberhentian bis di Oyama 2-chome
2. Jadwal bis dari Oyama 2-chome ke kampus Gidai dan Newtown
3. Alat yang akan mengeluarkan "karcis" kalau kita naik bis
4. Display berapa yang harus dibayar (di no 3. "karcis ada tulisan nomernya", kemudian harga disesuikan dengan yang ada di display tsb pada saat dimana kita akan turun)
5. Dari Oyama 2-chome ke Kampus gidai, harga tiketnya 210 yen (tiketnya no.2 yang warna putih), selain uang tersedia tiket seharga 10 yen, 100 yen yang dapat di beli di sopir, baiten, terminal bis.
6. Tempat memasukkan uang dan tiket pada saat turun. Tersedia juga alat penukaran uang besar (1000,100) ke recehan 100,50,10 yen

Tuesday, April 04, 2006

Bagaimana cara menyeberang jalan?

Untuk menyeberang di persimpangan yang ada lampu lalu lintasnya biasanya disediakan tombol penyeberangan (push button). Ada beberapa jenis cara berfungsinya tombol penyeberangan ini:
1. Jika tombol tidak dipencet, maka lampu untuk penyeberang jalan tidak akan menyala hijau.
2. Jika tombol tidak dipencet, maka ketika gilirannya, lampu untuk penyeberang jalan akan menyala hijau.
Kedua metode tsb didasarkan pada karakteristik jalan yang bersangkutan.

Walaupun kelihatannya sepele, di Jepang/Nagaoka di sebuah pertigaan yang tidak terlalu ramai saya menemukan sistem tombol penyeberangan tsb yang sangat informatif seperti tampak pada gambar.

Selain tombol yang ada di tengah, di atas dan bawahnya ada display yang berwarna merah sbb:
- Sebelah atas tombol, kalau menyala akan terbaca "omachi kudasai" (silakan tunggu)
- Sebelah bawah tombol, kalau menyala akan terbaca "oshite kudasai" (silakan tekan tombol)

Adapun pemakaiannya adalah kira-kira demikian (analisa saya lho hehe):
Pada saat lampu penyeberangan pertama kali menyala merah, maka display yang bawah akan menyala, artinya, penyeberang dipersilahkan untuk menekan tombol. Ada dua kemungkinan: a) jika kita tekan tombolnya, maka dalam beberapa detik, display di bawah akan mati dan yang atas (silakan tunggu) akan menyala. Artinya permintaan untuk menyeberang sudah "direspon" oleh controller, tinggal menunggu gilirannya; b) jika tombol tidak kita tekan, maka beberapa saat juga (tergantung set-nya), display di bawah akan mati juga dan yang sebelah atas akan menyala.
Artinya, kalau saat "silakan tekan" menyala, kita menekan tombolnya, maka akan segera direspon, sedangkan kalau tidak ditekan ya direspon juga dengan waktu yang sudah diset.

Kalau berdasar klasifikasi di atas, sistem ini dapat dikategorikan sebagai "gabungan jenis 1 dan 2". Atau dalam bahasa mudahnya: Tekanlah aku biar kamu cepat menyeberang, atau jika kamu malas menekan aku, ya tunggu saja giliranmu.
Bagaimana dengan di tombol penyeberangan di Indonesia?

Murah, mudah, enak

Masak sendiri di negeri orang memang perlu tip tersendiri. Apalagai sebelumnya gak bisa masak. Menu yang sekarang sering saya masak adalah: sambal goreng kentang seafood. Buatnya sangat simpel, kentang dipotong kecil-kecil, kemudian digoreng. Demikian juga dg seafood, kadang udang, hotate (kerang), atau teri digoreng. Lalu bumbu sambal goreng ati dimasukkan ke panci, dicampur air, dipanaskan diatas kompor, baru bahan-bahan tadi dimasukkan. Sudah begitu saja. Selain mudah, menu ini juga murah dan enak (kalau dianding "ikan sanma" yang dijual di kantin kampus hehe).Jadilah bekal untuk makan siang dan sore di kampus. Biasanya sekali masak dg sebungkus bumbu bisa untuk tiga hari.

Sunday, April 02, 2006

Siapa mirip siapa...

Saturday, April 01, 2006

I like this HP (ketai) Sanyo A5514SA

Di postingan sebelumnya HP sayang HP ku malang, saya terpaksa ganti HP baru merek Sanyo A5514SA. Awalnya sih saya nggak terlalu ngeh dengan HP ini, ya fitur biasa saja yg selama ini dipakai: kirim c-mail (sms), alarm, dan menu-menu standard.

Sebenarnya ada buku manual dari AU shop, cuma karena bahasanya kanji, jadi ya nggak dibaca, langsung aja disimpan di lemari. Untung HP ini ada fasilitas menu bahasa Inggrisnya, jadi kalau pas nganggur bisa dicoba satu persatu.

SAbtu sore ini, pas di kampus, saya iseng nggugel HP merek ini, ada link-link yang bahasa Inggris, dibaca sebentar, lha kok menarik ternyata HP baru saya ini banyak fiturnya. Ada bebebapa yang menarik perhatian saya, spt:
1. Ada kamus Jepang Inggris dan sebaliknya
2. Yang menarik lagi ternyata, bisa baca (translate) dari tulisan langsung, baik ingris atau kanji lewat kamera HP lalu bisa langsung diterjemahkan. Mungkin seperti OCR (optical character recognition), walaupun agak susah untuk mengatur fokus-nya.
3. Ada fasilitas untuk baca barcode dan character code, detilnya belum saya "explore" lagi
4. Bisa dipakai untuk remote kontrol, baik TV, DVD/CD player dll. Saya sudah coba untuk remot TV di apato merek Samsung (bisa diset tergantung merek TV-nya), woww ternyata bisa berfungsi dengan baik.
5. Kamera 1.3 Mega Pixel, bisa diset SVGA 960 x 1280 pixels.
6. Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan fasilitas kamera tsb, karena pasti susah/mahal transfernya ke PC, karena tidak ada external memory (flash card). Eee nggak tahunya ada Infrared yang bisa dipakai untuk transfer data. Karena Laptop di Lab, ternyata nggak ada Infrared-nya, jadi buru-buru saya pulang ke rumah, pengen segera ngetes infrared ini.
Setelah sedikit baca-baca manual bahasa Inggris, ternyata bisa juga ditransfer poto dari HP ke PC pake infrared ini, meskipun kecepatan tranfernya cuma 115,2 Kbps. Ya..yang penting bisa transfer ke PC.
Akhirnya jadi semangat deh manfaatin fasiltas kamera HP ini..haha..
7. Ada penerima radio FM
8. Ada fasilitas informasi negara di dunia, seperti mata uang, selisih jam (GMT), kode telpon SLI
9. Bisa lihat kalender (hari libur) negara lain, termasuk Indonesia. Wah bulan April ini, di Indonesia tgl 10 dan 14 April tanggal merah (libur). Bener nggak ya??
10. HP ini ada fasilitas global passport, jadi bisa nerima/call di negara di luar Jepang, cuma kena "roaming".

Beberapa hasil jepretan pake kamera HP A5514SA:
(dari atas ke bawah:HP saya yang lama (sony erickson),HP saya yang baru SAnyo A5514SA: difoto pake cermin...hehe,Meja saya di Lab/kampus)







(ditulis sambil dengerin Klasik Rock Radio Suara Surabaya)

Kecemplung : HP ku sayang HP ku malang

Beberapa hari yang lalu ada kejadian yang lucu, menarik, sedih, dsbnya. Waktu itu siang hari saya masih di rumah karena menunggu (telpun) seorang teman dari Indonesia, mahasiswa baru, yang akan datang di Nagaoka.

Seminggu sebelumnya, saya sudah kirim email ke temen yang akan datang ttg no HP saya, dan nanti akan dijemput di Nagaoka Eki. Sehingga dari pagi sampai siang saya nunggu telpun,siapa tahu temen sudah sampai di Tokyo untuk kasih tahu sehingga bisa disiapkan jemput di Nagaoka Eki. Saking takutnya kalau nanti pas ditelpun saya nggak bisa ngangkat, maka ketika di toilet pun, HP saya bawa (saya kantongi). Lha dhilalah, kok HP nya jatuh alias nyemplung....hehe

Habis kecemplung, HP masih hidup, tapi sebentar kemudian mati total. Kemudian saya coba keringkan pakai Heater, teteap saja nggak bisa nyala. Waduh bingung. Kasihan nanti temen yang baru datang, kalau pas telpun saya untuk konfirmasi kedatangan dan penjemputan(sesuai rencana di email sebelumnya), karena setahu saya, hanya no HP saya yang dikirimkan ke ybs.

Akhirnya, untung juga nih, di rumah ada internet, sehingga langsung saya posting "this problem" ke milis PC dan HP warga ina-nagaoka,minta bantuan teman-teman untuk memecahkannya. Dan beberapa saat langsung masuk respon dari temen2. Sebelumnya sih saya mau handle berdua sama Bondry yang sudah janjian ke eki mau jemput, tetapi waktu di "buzz" di Yahoo messenger-nya kok gak ada.Ternyata Bondry sedang nganter Caca ke rumash sakit periksa telinga.

Thanks buat temen-temen atas respon/advise-nya. Pak Lurah baru (MArio) yang masih di tokyo menyarankan untuk segera lapor/perbaiki ke AU shop (AU adalah nama penyelenggara Mobile phone di Jepang). Cuma perlu kendaraan (mobil) untuk cepat sampai di AU-shop, kebetulan Hendra sedang sakit flu (walaupun Hendra pun segera telpun saya, untung di rumah ada telpun rumah/biasa selain HP, dia akan mengantar kalau nggak ada yang lain, thanks nDra).

Lalu Bondry telpun kasih tahu posisinya kalau sedang dijalan pulang habis ke rumah sakit and janjian entar akan antar ke AU-shop. Di milis, berita ini langsung dapat sambutan "hangat" dari temen2. Pak Tri mengusulkan untuk gantian jaga di eki menunggu kedatangan teman tsb (Pak Sukir namanya). Pak Iman pun siap menunggu di Eki, demikian juga dengan pak Alwafi. Akhirnya dibuatlah rencana yang benar-benar "bagus", yaitu sementara saya dan Bondry perbaiki HP ke AU shop, Pak (Tri, Iman, Alwafi) jaga/nunggu di Eki.

Akhirnya rencana tsb pun dilaksanakan. Sekitar pukul 2 siang pas saya dan Bondry masih di AU shop, ada berita dari p Iman (lewat HP Bondry), kalau pak Sukir sudah datang dan bisa bertemu mereka, Alhamdulillah, Pak Sukir bisa ketemu dengan teman2, sehingga tidak ada masalah untuk datang ke kampus/apato saya.
(Ternyata, pas turun dari shinkansen di Nagaoka eki, p Sukir lgs telpun saya (karena nggak diangkat, karena HP saya mati), lalu p Sukir telpun ke HP Bondry (ternyata Bondry pernah kasih no HP ke p Sukir, Bondry sendiri juga lupa), dan ndilalah pas di AU shop tsb, HP Bondry ditinggal/ketinggalan di mobil, jadi ya nggak ada yg bisa respon).

HP saya yang kecempulung sebenarnya HP yang sangat lama, saya beli 0 yen waktu pertama datang di Nagaoka bulan September tahun 2003. Cuma ada fasiltas photo/video,walaupun resolusinya rendah. Di HP ini tersimpan foto-foto sejak saya datang sampai saya beli kamera digital CAnon IXY (untuk hadiah ULTAH istri bulan maret th 2005). Ada foto waktu saya sakit gigi, bulan januari 2004 (pas ultah saya), sehingga saya tidak jadi ikut ski. Juga perkembangan anak saya Danish ketika datang ke Jepang (Agustus 2004): ketika pertama kali "mengenal" bapaknya, sebelumnya pas pertama datang sampai sekitar satu bulan anak saya takut sama saya (bapaknya). Karena semenjak lahir sampai umur 1 tahun baru ketemu bapaknya. Juga ada foto/video Danish ketika pertama kali bisa jalan. Ada juga foto saat "ngungsi" karena gempa Niigata Oktober 2004.

Sayang (memang penyesalan selalu datang belakangan), foto-foto tsb belum sempat saya transfer ke komputer (PC), karena untuk transfer ke PC bisa dengan dua cara (untuk HP tsb): lewat email dan pake kabel data. Lewat email biayanya mahal, karena poto banyak, sehingga saya tidak transfer pakai email. Lewat kabel data, harga kabel/interfacenya mahal, sekitar 4000 yen. Sehingga sampai sekarang, belum saya transfer data-data tsb. Sampai akhirnya, HP kecemplung dan mati, jadi ilang semua poto-poto kenangan tsb. Sedih memang, tetapi ya apa boleh buat, ambil hikmahnya saja.
Masih untung ada beberapa yang dulu sempat saya tranfer ke PC, ya lumayan.

Walaupun saya harus ganti HP yang baru dan kehilangan banyak data di HP lama, masih bisa bersyukur karena teman-teman begitu cepat dan peduli dengan kejadian tsb, sehingga pak Sukir bisa datang dengan selamat dan lancar di Nagaoka.
Thanks all.