Bagaimana cara menyeberang jalan?
Untuk menyeberang di persimpangan yang ada lampu lalu lintasnya biasanya disediakan tombol penyeberangan (push button). Ada beberapa jenis cara berfungsinya tombol penyeberangan ini:
1. Jika tombol tidak dipencet, maka lampu untuk penyeberang jalan tidak akan menyala hijau.
2. Jika tombol tidak dipencet, maka ketika gilirannya, lampu untuk penyeberang jalan akan menyala hijau.
Kedua metode tsb didasarkan pada karakteristik jalan yang bersangkutan.
Walaupun kelihatannya sepele, di Jepang/Nagaoka di sebuah pertigaan yang tidak terlalu ramai saya menemukan sistem tombol penyeberangan tsb yang sangat informatif seperti tampak pada gambar.
Selain tombol yang ada di tengah, di atas dan bawahnya ada display yang berwarna merah sbb:
- Sebelah atas tombol, kalau menyala akan terbaca "omachi kudasai" (silakan tunggu)
- Sebelah bawah tombol, kalau menyala akan terbaca "oshite kudasai" (silakan tekan tombol)
Adapun pemakaiannya adalah kira-kira demikian (analisa saya lho hehe):
Pada saat lampu penyeberangan pertama kali menyala merah, maka display yang bawah akan menyala, artinya, penyeberang dipersilahkan untuk menekan tombol. Ada dua kemungkinan: a) jika kita tekan tombolnya, maka dalam beberapa detik, display di bawah akan mati dan yang atas (silakan tunggu) akan menyala. Artinya permintaan untuk menyeberang sudah "direspon" oleh controller, tinggal menunggu gilirannya; b) jika tombol tidak kita tekan, maka beberapa saat juga (tergantung set-nya), display di bawah akan mati juga dan yang sebelah atas akan menyala.
Artinya, kalau saat "silakan tekan" menyala, kita menekan tombolnya, maka akan segera direspon, sedangkan kalau tidak ditekan ya direspon juga dengan waktu yang sudah diset.
Kalau berdasar klasifikasi di atas, sistem ini dapat dikategorikan sebagai "gabungan jenis 1 dan 2". Atau dalam bahasa mudahnya: Tekanlah aku biar kamu cepat menyeberang, atau jika kamu malas menekan aku, ya tunggu saja giliranmu.
Bagaimana dengan di tombol penyeberangan di Indonesia?
1. Jika tombol tidak dipencet, maka lampu untuk penyeberang jalan tidak akan menyala hijau.
2. Jika tombol tidak dipencet, maka ketika gilirannya, lampu untuk penyeberang jalan akan menyala hijau.
Kedua metode tsb didasarkan pada karakteristik jalan yang bersangkutan.
Walaupun kelihatannya sepele, di Jepang/Nagaoka di sebuah pertigaan yang tidak terlalu ramai saya menemukan sistem tombol penyeberangan tsb yang sangat informatif seperti tampak pada gambar.
Selain tombol yang ada di tengah, di atas dan bawahnya ada display yang berwarna merah sbb:
- Sebelah atas tombol, kalau menyala akan terbaca "omachi kudasai" (silakan tunggu)
- Sebelah bawah tombol, kalau menyala akan terbaca "oshite kudasai" (silakan tekan tombol)
Adapun pemakaiannya adalah kira-kira demikian (analisa saya lho hehe):
Pada saat lampu penyeberangan pertama kali menyala merah, maka display yang bawah akan menyala, artinya, penyeberang dipersilahkan untuk menekan tombol. Ada dua kemungkinan: a) jika kita tekan tombolnya, maka dalam beberapa detik, display di bawah akan mati dan yang atas (silakan tunggu) akan menyala. Artinya permintaan untuk menyeberang sudah "direspon" oleh controller, tinggal menunggu gilirannya; b) jika tombol tidak kita tekan, maka beberapa saat juga (tergantung set-nya), display di bawah akan mati juga dan yang sebelah atas akan menyala.
Artinya, kalau saat "silakan tekan" menyala, kita menekan tombolnya, maka akan segera direspon, sedangkan kalau tidak ditekan ya direspon juga dengan waktu yang sudah diset.
Kalau berdasar klasifikasi di atas, sistem ini dapat dikategorikan sebagai "gabungan jenis 1 dan 2". Atau dalam bahasa mudahnya: Tekanlah aku biar kamu cepat menyeberang, atau jika kamu malas menekan aku, ya tunggu saja giliranmu.
Bagaimana dengan di tombol penyeberangan di Indonesia?
<< Home