Beberapa hari yang lalu ada kejadian yang lucu, menarik, sedih, dsbnya. Waktu itu siang hari saya masih di rumah karena menunggu (telpun) seorang teman dari Indonesia, mahasiswa baru, yang akan datang di Nagaoka.
Seminggu sebelumnya, saya sudah kirim email ke temen yang akan datang ttg no HP saya, dan nanti akan dijemput di Nagaoka Eki. Sehingga dari pagi sampai siang saya nunggu telpun,siapa tahu temen sudah sampai di Tokyo untuk kasih tahu sehingga bisa disiapkan jemput di Nagaoka Eki. Saking takutnya kalau nanti pas ditelpun saya nggak bisa ngangkat, maka ketika di toilet pun, HP saya bawa (saya kantongi). Lha dhilalah, kok HP nya jatuh alias nyemplung....hehe
Habis kecemplung, HP masih hidup, tapi sebentar kemudian mati total. Kemudian saya coba keringkan pakai Heater, teteap saja nggak bisa nyala. Waduh bingung. Kasihan nanti temen yang baru datang, kalau pas telpun saya untuk konfirmasi kedatangan dan penjemputan(sesuai rencana di email sebelumnya), karena setahu saya, hanya no HP saya yang dikirimkan ke ybs.
Akhirnya, untung juga nih, di rumah ada internet, sehingga langsung saya posting "this problem" ke milis PC dan HP warga ina-nagaoka,minta bantuan teman-teman untuk memecahkannya. Dan beberapa saat langsung masuk respon dari temen2. Sebelumnya sih saya mau handle berdua sama Bondry yang sudah janjian ke eki mau jemput, tetapi waktu di "buzz" di Yahoo messenger-nya kok gak ada.Ternyata Bondry sedang nganter Caca ke rumash sakit periksa telinga.
Thanks buat temen-temen atas respon/advise-nya. Pak Lurah baru (MArio) yang masih di tokyo menyarankan untuk segera lapor/perbaiki ke AU shop (AU adalah nama penyelenggara Mobile phone di Jepang). Cuma perlu kendaraan (mobil) untuk cepat sampai di AU-shop, kebetulan Hendra sedang sakit flu (walaupun Hendra pun segera telpun saya, untung di rumah ada telpun rumah/biasa selain HP, dia akan mengantar kalau nggak ada yang lain, thanks nDra).
Lalu Bondry telpun kasih tahu posisinya kalau sedang dijalan pulang habis ke rumah sakit and janjian entar akan antar ke AU-shop. Di milis, berita ini langsung dapat sambutan "hangat" dari temen2. Pak Tri mengusulkan untuk gantian jaga di eki menunggu kedatangan teman tsb (Pak Sukir namanya). Pak Iman pun siap menunggu di Eki, demikian juga dengan pak Alwafi. Akhirnya dibuatlah rencana yang benar-benar "bagus", yaitu sementara saya dan Bondry perbaiki HP ke AU shop, Pak (Tri, Iman, Alwafi) jaga/nunggu di Eki.
Akhirnya rencana tsb pun dilaksanakan. Sekitar pukul 2 siang pas saya dan Bondry masih di AU shop, ada berita dari p Iman (lewat HP Bondry), kalau pak Sukir sudah datang dan bisa bertemu mereka, Alhamdulillah, Pak Sukir bisa ketemu dengan teman2, sehingga tidak ada masalah untuk datang ke kampus/apato saya.
(Ternyata, pas turun dari shinkansen di Nagaoka eki, p Sukir lgs telpun saya (karena nggak diangkat, karena HP saya mati), lalu p Sukir telpun ke HP Bondry (ternyata Bondry pernah kasih no HP ke p Sukir, Bondry sendiri juga lupa), dan ndilalah pas di AU shop tsb, HP Bondry ditinggal/ketinggalan di mobil, jadi ya nggak ada yg bisa respon).
HP saya yang kecempulung sebenarnya HP yang sangat lama, saya beli 0 yen waktu pertama datang di Nagaoka bulan September tahun 2003. Cuma ada fasiltas photo/video,walaupun resolusinya rendah. Di HP ini tersimpan foto-foto sejak saya datang sampai saya beli kamera digital CAnon IXY (untuk hadiah ULTAH istri bulan maret th 2005). Ada foto waktu saya sakit gigi, bulan januari 2004 (pas ultah saya), sehingga saya tidak jadi ikut ski. Juga perkembangan anak saya Danish ketika datang ke Jepang (Agustus 2004): ketika pertama kali "mengenal" bapaknya, sebelumnya pas pertama datang sampai sekitar satu bulan anak saya takut sama saya (bapaknya). Karena semenjak lahir sampai umur 1 tahun baru ketemu bapaknya. Juga ada foto/video Danish ketika pertama kali bisa jalan. Ada juga foto saat "ngungsi" karena gempa Niigata Oktober 2004.
Sayang (memang penyesalan selalu datang belakangan), foto-foto tsb belum sempat saya transfer ke komputer (PC), karena untuk transfer ke PC bisa dengan dua cara (untuk HP tsb): lewat email dan pake kabel data. Lewat email biayanya mahal, karena poto banyak, sehingga saya tidak transfer pakai email. Lewat kabel data, harga kabel/interfacenya mahal, sekitar 4000 yen. Sehingga sampai sekarang, belum saya transfer data-data tsb. Sampai akhirnya, HP kecemplung dan mati, jadi ilang semua poto-poto kenangan tsb. Sedih memang, tetapi ya apa boleh buat, ambil hikmahnya saja.
Masih untung ada beberapa yang dulu sempat saya tranfer ke PC, ya lumayan.
Walaupun saya harus ganti HP yang baru dan kehilangan banyak data di HP lama, masih bisa bersyukur karena teman-teman begitu cepat dan peduli dengan kejadian tsb, sehingga pak Sukir bisa datang dengan selamat dan lancar di Nagaoka.
Thanks all.