17-Agustus 2005
Merdeka..merdeka..merdeka.
Hari ini tanggal 17 Agustus 2005, tepat 60 tahun Indonesia Merdeka. Tidak terasa hampir 2 tahun saya berada di negeri Sakura. Agustus-an di Indonesia identik dengan umbul-umbul merah putih, karnaval anak-anak, lomba-lomba yang meriah di setiap kampung, panjat pinang dsb. Semua itu menambah semaraknya peringatan HUT-RI. Tahun 1998 yang lalu, saya sempat juga merayakan HUT-RI di Tokyo. Waktu itu menyempatkan diri untuk datang ke balai Indonesia walaupun agak siang, sehingga upacara bendera telah selesai. Tetapi masih sempat bertemu dengan warga Indonesia lainnya sambil menikmati hidangan khas Indonesia.
Rencananya pagi ini warga kelurahan Nagaoka akan mengadakan pertandingan sepakbola persahabatan. Walaupun tidak terlalu banyak warga, tetapi semangat dan antusiasme untuk turut menyambut HUT-RI ini mempunyai nilai tersendiri.
Teringat 10 tahun yang lalu ketika masih kost di Bandung. Biasanya pada saat merayakan 17 agustusan saya nyetel lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" dan "Bagimu Negeri" yang dinyanyikan kelompok Gong 2000 pada saat konser. Begitu menyentuh, mengajak kita semua untuk berkorban bagi bumi pertiwi. Yang terasa lain adalah lagu tersebut dibawakan oleh kelompok musik Rock Indonesia pada saat konser-nya dimana ribuan penonton dengan berbagaai keragamannnya hening ikut bernyanyi bersama.
Kemudian dilanjutkan dengan mendengar radio GMR-FM (Generasi Muda Radio, rock station) yang sepanjang hari menampilkan lagu-lagu pribumi yang membangkitkan semangat membangun negeri. Ada sebuah lagu dari Kantata Takwa (kolaborasi Iwan Fals, WS Rendra, Yogie SP, Setiawan Jody, dll) yang berjudul Kesaksian yang sangat saya sukai, pagi ini sambil menulis blog ini, lagu itu saya putar kembali.
KESAKSIAN
aku mendengar suara
jerit makhluk terluka
luka, luka
hidupnya
luka
orang memanah rembulan
burung sirna sarangnya
sirna, sirna
hidup redup
alam semesta
luka
banyak orang
hilang nafkahnya
aku bernyanyi
menjadi saksi
banyak orang
dirampas haknya
aku bernyanyi
menjadi saksi
mereka
dihinakan
tanpa daya
ya, tanpa daya
terbiasa hidup
sangsi
orang-orang
harus dibangunkan
aku bernyanyi
menjadi saksi
kenyataan
harus dikabarkan
aku bernyanyi
menjadi saksi
lagu ini
jeritan jiwa
hidup bersama
harus dijaga
lagu ini
harapan sukma
hidup yang layak
harus dibela
Ya..semoga saja Indonesia kembali bangkit..
Dirgahayu Indonesiaku
Hari ini tanggal 17 Agustus 2005, tepat 60 tahun Indonesia Merdeka. Tidak terasa hampir 2 tahun saya berada di negeri Sakura. Agustus-an di Indonesia identik dengan umbul-umbul merah putih, karnaval anak-anak, lomba-lomba yang meriah di setiap kampung, panjat pinang dsb. Semua itu menambah semaraknya peringatan HUT-RI. Tahun 1998 yang lalu, saya sempat juga merayakan HUT-RI di Tokyo. Waktu itu menyempatkan diri untuk datang ke balai Indonesia walaupun agak siang, sehingga upacara bendera telah selesai. Tetapi masih sempat bertemu dengan warga Indonesia lainnya sambil menikmati hidangan khas Indonesia.
Rencananya pagi ini warga kelurahan Nagaoka akan mengadakan pertandingan sepakbola persahabatan. Walaupun tidak terlalu banyak warga, tetapi semangat dan antusiasme untuk turut menyambut HUT-RI ini mempunyai nilai tersendiri.
Teringat 10 tahun yang lalu ketika masih kost di Bandung. Biasanya pada saat merayakan 17 agustusan saya nyetel lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" dan "Bagimu Negeri" yang dinyanyikan kelompok Gong 2000 pada saat konser. Begitu menyentuh, mengajak kita semua untuk berkorban bagi bumi pertiwi. Yang terasa lain adalah lagu tersebut dibawakan oleh kelompok musik Rock Indonesia pada saat konser-nya dimana ribuan penonton dengan berbagaai keragamannnya hening ikut bernyanyi bersama.
Kemudian dilanjutkan dengan mendengar radio GMR-FM (Generasi Muda Radio, rock station) yang sepanjang hari menampilkan lagu-lagu pribumi yang membangkitkan semangat membangun negeri. Ada sebuah lagu dari Kantata Takwa (kolaborasi Iwan Fals, WS Rendra, Yogie SP, Setiawan Jody, dll) yang berjudul Kesaksian yang sangat saya sukai, pagi ini sambil menulis blog ini, lagu itu saya putar kembali.
KESAKSIAN
aku mendengar suara
jerit makhluk terluka
luka, luka
hidupnya
luka
orang memanah rembulan
burung sirna sarangnya
sirna, sirna
hidup redup
alam semesta
luka
banyak orang
hilang nafkahnya
aku bernyanyi
menjadi saksi
banyak orang
dirampas haknya
aku bernyanyi
menjadi saksi
mereka
dihinakan
tanpa daya
ya, tanpa daya
terbiasa hidup
sangsi
orang-orang
harus dibangunkan
aku bernyanyi
menjadi saksi
kenyataan
harus dikabarkan
aku bernyanyi
menjadi saksi
lagu ini
jeritan jiwa
hidup bersama
harus dijaga
lagu ini
harapan sukma
hidup yang layak
harus dibela
Ya..semoga saja Indonesia kembali bangkit..
Dirgahayu Indonesiaku
1 Comments:
wah, udah lama punya blog juga ternyata. gak bilang-bilang nih ah. udah gak percaya juga sih p anto hare gene moso gak punya blog :D
Merdeke, pak!!
Post a Comment
<< Home